Senin, 02 Maret 2015

Sady oooh Sady

Diikutkan Dalam Lomba Menulis Cerpen ‘Majo & Sady’



    Rabu pagi ini masih seperti biasanya. Sady yang semalam lembur belum juga terbangun, padahal sekarang sudah pukul tujuh pagi. Majo mana Majo???

    Terdengar suara berisik didapur, Majo sudah mengenakan celemek warna merah kesukaannya sedang membuat omelet dan nasi goreng untuk sarapan pagi mereka. Majo menghidangkan makanan yang sudah dibuatnya, karena terburu-buru ia hanya membuat omurice dan susu. Ia melangkahkan kaki ke kamar.

"YEOBO, YEOBO bangun. Kamu kerja nggak?, lihat tuh udah jam berapa sekarang?"
"Hmmm"
"Aku tunggu dimeja ya"
"Hmmm"

    Majo keluar kamar sambil menggeleng-gelengkan kepala setelah membangunkan Sady, ini sudah menjadi kebiasaan baginya.

    Sady bangun dengan malas-malasan, karena terlambat ia hanya mencuci muka dan menggosok gigi. Sady menghampiri Majo yang sudah menunggunya di meja makan.

"Kamu masak apa YEOBO?"
"Hmm, aku membuat omurice saja pagi ini" jawab Majo sambil menunjuknya dengan dagu
"Apaa!!! Kamu bikin omurice lagi?, udah bosen tau. Senin omurice, kemarin omurice, sekarang juga omurice. Kamu mau bikin wajah aku yang cantik ini bulat seperti telor?"
Majo hanya diam saja mendengar ocehan Sady sambil meneruskan makannya. Sady yang bosan dengan omurice hanya memakan sedikit.
"Kamu cuma makan sedikit YEOBO?"
Sady tak menjawab, ia meminum susu hangat yang disediakan Majo walau hanya dua teguk.
    Majo mengejar Sady yang sudah turun ke ruang depan untuk memakai sepatu dengan membawa segelas susu milik Sady yang belum habis diminum ditangan kanan dan tas kerja Sady ditangan kiri.
"Ini sedikit lagi susunya, kamu minum dulu ya?"
"Gak ah, aku udah terlambat"
Sady mengambil tas kerjanya dari tangan kiri Majo, lalu ia melangkah pergi. Baru beberapa langkah Sady berbalik.
"Ada apa YEOBO?, apa ada yang tertinggal?"
"Kamu hari ini jangan lupa cuci baju, cuci piring, mengepel, lap jendela, ganti seprei di kamar, menguras bak, potong rumput didepan dan cuci mobil. Aku naik taksi hari ini. Aku gak mau tau, pulang kerja semua harus udah beres, kamu harus ngeberesin semua yang kamu lupain kemarin."
Majo hanya diam berdiri tegak. Sady berangkat kerja, tapi baru dua langkah ia sudah berbalik lagi.
"Oh iya satu lagi, kamu harus belanja ke pasar. Aku mau makan kimchi, kimbab, sup tulang sapi, dan iga bakar. Inget! Belanjanya di pasar tradisional jangan di supermarket, mahal.
Kali ini Sady pergi bekerja tanpa berbalik lagi. Majo?, ia diam berdiri ditempatnya sekarang dengan muka melas.

    Majo berbalik masuk ke dalam rumah, ia melihat ruang tv yang berantakan, baju Sady dimana-mana. Ia melangkahkan kaki ke dapur, cucian piring sudah menunggunya, pakaian kotor sudah menggunung. Ia ke kamar, lemari pakaian terbuka, semua isinya tumpah berceceran di lantai dan kasur. Ia menghela napas, lalu menjatuhkan kepalanya kebawah sambil menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

    Kini Majo tengah berdiri didapur setelah mengikat kepalanya.
"Kerja keras Majo, hari ini akan jadi hari yang berat" Majo menyemangati dirinya sendiri.

    Majo memasukkan semua pakaian kotor kedalam mesin cuci, menuangkan detergen lalu menggilingnya. Ia ke dapur, menggulung baju lengan panjangnya, mengumpulkan semua perabotan kotor lalu mencuci piring yang berantakan itu. Setelah beres, ternyata mesin cuci berbunyi, ia akan menjemur baju lebih dulu. Setelah itu ia pergi ke pasar, belanja semua kebutuhan dan keinginan Sady. Sungguh kasihan Majo, kini ia terjebak hujan. Yang diingat bukan keadaannya sekarang yang tak membawa payung, tapi jemuran, jemurannya kehujanan. Sady akan marah, semua bajunya akan berbau tak enak.

    Majo tiba dirumah basah kuyup, jejak kakinya mengotori lantai rumah. Tapi lihat sekarang sudah siang, dan Majo belum memasak. Setelah memasukkan jemuran dan berganti pakaian, Majo kekamar, tak ada waktu untuk melipat pakaian. Ia hanya menjejalkan semua pakaian Sady yang berceceran kedalam lemari, lalu menguncinya.

    Majo kekamar mandi menyikat lantai, menguras bak, dan mengisinya. Majo kembali kedapur untuk memasak kimbab, kimchi, sup tulang sapi dan iga bakar. Semua beres, jika Sady datang ia tinggal menghangatkan sup dan membakar iganya. Tapi lantai belum di pel, ia mengambil pengepel, ember, dan pembersih lantai. Majo bahkan terpeleset, pinggangnya terasa mau potong.
"Apalagi yang belum?" Majo bergumam
"Ah, tinggal memotong rumput, mencuci mobil, mengelap kaca dan mengganti seprei. Oooh ternyata masih banyak" Majo mengeluh
Majo hanya mengganti seprei dan mengelap kaca, badannya sudah tak sanggup lagi. Memotong rumput dan mencuci mobil biar esok ia kerjakan.

    Ia lalu merebahkan badannya di sofa, menyalakan tv sambil menunggu Sady datang. Ia ingat tadi Sady menelpon, Sady bilang akan pulang cepat.

    Sady yang pulang membawa kantong belanja dari sebual mall, ia melihat rumput yang belum dipotong dan mobil belum dicuci.
"Majo belum memotong rumput dan mencuci mobil?, ah mungkin karena hujan." Sady yang sedang merasa bahagia mentoleransinya.
Sady melangkahkan kakinya kedalam rumah, ia melihat tv menyala dan Majo yang tertidur disofa. Sady mematikan tv dan melihat Majo yang kelelahan, ia mendekati Majo dan mengelus kepalanya. Setelah itu ia kekamar karena ingin mandi, ia melemparkan tas kerja dan belanjaannya dikasur, lalu membuka lemari. Sady terbelalak, dan berteriak
"Maajoooooo!!!!!"


* YEOBO : panggilan sayang dalam bahasa korea untuk suami-istri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar